Friday, July 27, 2012

When Pureblood Blast Mudblood!


Main Cast : Draco Malfoy and Hermione Granger
Another Cast : You can find them in my story
Pairing : I swear that I don't have another pairing in this story except Dramione
Rating : K+
Synopsis :
Ketika kau menemukan cinta, semuanya akan berubah. Bekunya es akan mencair, panasnya api akan mendingin, dan kerasnya batu akan melunak. Itu semua karena cinta. Dikala cinta itu sulit didapat, berkorbanlah. Dan disaat cinta itu sudah kau raih, jangan sekalipun berniat merusaknya. Tak peduli beragam celaan yg akan kau terima.



Dinginnya malam kian menusuk tulang rusuk seluruh penghuni Hogwarts. Namun hal tsb tak menggetarkan kedua ketua murid untuk berpatroli didepan 4 asrama. Tugas mereka memang mengharuskan untuk siap siaga, mencatat dan mengintrogasi setiap anak yg keluar kamar ketika lewat jam malam.

" ayolah Mudblood, aku lelah ! Untuk apa kita masih berkeliaran disini? Ku rasa para murid asrama masih tau aturan untuk tidak keluar malam " suntuk Draco.

" kau ini niat tidak sih menjadi ketua murid? Dasar Ferret pemalas ! " ujar Hermione dingin. Draco mengerjapkan matanya.

" dengar Mudblood dungu ! Ini sudah pukul 11 malam. Jadwal patroli kita sudah selesai sejak setengah jam lalu ! " geram Draco. Hermione mendesah keras.

" yasudah. Jika kau mau kembali ke kamar, ya kembali saja ! Aku ingin pergi sebentar " ujar Hermione pelan. Draco memincingkan matanya.

" mau kemana kau? Mengunjungi Weasley sialan itu? " hardik Draco.

" kau ini kenapa sih? Demi rusuk Merlin, jangan bilang jika kau cemburu ! " ucap Hermione sembari memasang tampang menyelidik. Draco pun salah tingkah.

" tak usah menatapku seperti itu ! Kau ini yg kenapa? Memangnya salah jika aku bertanya? Kau kan teman sekamarku. Prof. McGonagall pasti bertanya macam - macam jika kau tak berada dikamar bersamaku " elak Draco. Hermione memutar kedua bola matanya.

" Malfoy bodoh, ku rasa prof. McGonagall tak sebegitu penasaran jika aku tak dikamar. Lagipula, kau bisa mengatakan bahwa aku ke toilet. Berfikirlah, Ferret ! " desis Hermione sebal. Langkah kakinya mulai berjalan meninggalkan Draco.

Dengan sedikit kikuk, Draco malah berjalan mengikuti arah langkah kaki Hermione. Sungguh, Draco sebenarnya agak takut berkeliaran didepan asrama Ravenclaw sendiri. Merasa dikuntit, Hermione pun menghentikan langkah kakinya. Dan karena tak melihat jalan, Draco pun menabrak tubuh Hermione.

" heh, apa yg kau lakukan Ferret bodoh ! " Harmione membulatkan matanya. Sungguh, ini horor bagi Draco.

" aku ... Aku hanya ... " Draco gelagapan. Tangannya mulai menggaruk tenguknya yg tak gatal.

" aku ini mau ke toilet. Apa kau masih mau membuntutiku? "

" kalau itu keinginanmu, aku akan menurutinya " ucap Draco sembari memperlihatkan deretan gigi putihnya.

BLAM ! Hermione melancarkan mantra Stupefy dalam keadaan diam. Draco pun tersungkur kelantai dan Hermione kembali melanjutkan niatnya pergi ke kamar mandi.

*****

" aww ! " erang Draco saat dirinya terbangun dari alam mimpi. Punggungnya masih sakit akibat serangan Hermione semalam. Namun dengan segera senyumnya tersungging, saat melihat tubuh Hermione yg masih terlelap disisinya.

" hey Mudblood, tak taukah kau? Kau itu sebenarnya cantik. Hanya saja, sifatmu sering membuat ilfeel " gumam Draco pelan. Sangat pelan. Ditengoknya keadaan sekitar setelah puas memandangi Hermione. Matanya membulat seketika saat melihat jam menunjukkan pukul setengah 8 pagi.

" OMG ! Matilah kami ! Harusnya kami membangunkan seluruh murid pukul 7 " desis Draco panik. " Granger, bangun ! "

" ngghh " erang Hermione. Gadis itu menggeliatkan tubuhnya dan masih dgn mata tertutup.

" oh ayolah Granger, bangun ! Ini sudah jam setengah 8 ! Snape akan segera membunuh kita ! " ujar Draco dengan suara yg naik 1 oktaf. Mendengar kata setengah 8 dan prof. Snape, mata Hermione membulat sempurna.

" urgh Ferret bodoh ! Kenapa kau baru membangunkanku? " ucap Hermione setengah teriak. Tangannya langsung menyambar handuk yg tergantung dan sedikit berlari menuju kamar mandi.

" kau ini, kenapa selalu menyalahkanku? Kau sendiri yg salah. Kenapa kesiangan? "

" heh, aku itu semalam membopong tubuhmu dari lantai 7 hingga kekamar ini yg berada dilantai 5. Tak taukah kau bahwa tubuhmu itu beratnya hampir menyamai Hagrid? Bukannya berterimakasih, malah ngomel ! " geram Hermione yg mulai membersihkan diri.

" siapa suruh mematraiku? Jangan semakin bodoh Hermione. Sudah jelas kau salah ! Eh tapi ternyata kau tak sanggup melawan pesonaku ya? Sampai susah payah membopongku. Hahahaha " tawa Draco pecah.

Dan BLAM ! Tubuh Draco kembali pingsan. Kini tawa Hermione beralih memecah kesunyian.

*****

" Hermione, apa yg terjadi padamu? Tumben sekali hari ini kau dan si rambut platinum itu terlambat " tanya Ron disela - sela jam sarapan.

" ini semua karena Ferret sialan itu ! " jawab Hermione singkat. Tangannya masih mengaduk - aduk sup kari dihadapannya.

" semalam saat selesai detensi dgn prof. Trelawney, aku melihat kau yg tengah membopong tubuh Malfoy. Memangnya dia kenapa? " bisik Harry pelan.

" tunggu ! Apa yg barusan kau katakan, Harry? Hermione membopong tubuh Slytherin itu? " tanya Ron kaget. Suaranya lebih terdengar seperti pekikkan yg membuat hampir seluruh pasang mata memandang kearah mereka.

" demi celana Merlin, mulutmu akan segera ku jahit, Ron ! " bisik Hermione marah. Ron menatap salah tingkah keseluruh pasang mata yg memandangnya.

*****

" hahaha, aku tak menyangka jika si gigi berang - berang itu sanggup membopong tubuhmu, Drake ! " ledek Goyle saat dirinya, Draco dan Zabini baru keluar dari ruang makan. Hal tsb menjadi jurus ampuh membuat pipi Draco bersemu merah.

" tapi kenapa anak Gryffindor itu bisa membopong tubuhmu? Jangan bilang jika kau ... " Zabini sedikit menggantungkan kalimatnya. Memandang Draco dengan tatapan menyelidik.

" apa? Pingsan ketika berada didekatnya? Itu lanjutan kalimatmu? Oh jangan bodoh, Blaise ! " desah Draco.

" lalu apa yg terjadi? " tanya Pansy dan Astoria tbtb. Mata mereka menyipit sinis ketika mendengar gosip Draco dan Hermione pagi ini.

" oh Parkinson dan Greengrass, tak usah secemburu itu " kekeh Zabini.

" urgh, diamlah Blaise ! " berang Draco. " kejadian itu diluar perkiraan. Jangan tanya lebih lanjut. Aku malas membahasnya ! " perintah Draco yg berhasil membuat Pansy dan Astoria diam.

*****

" Malfoy dan Granger. Apakah kalian tau alasanku memanggil kalian? " tanya Severus sembari memegang tongkat sihirnya.

" karena kami terlambat bangun pagi ini, dan tidak membangunkan seluruh murid " ujar Hermione.

" ternyata otakmu masih berfungsi dgn baik, Granger. Lalu, mengapa kalian terlambat? " Severus menatap Malfoy tajam. Berharap jawaban tsb terlontar dari mulut sang pangeran Slytherin.

" ngghh, kami terlalu malam berpatroli prof. Jadi, ya begitulah " dusta Draco.

" lalu bagaimana dengan kabar yg beredar pagi ini? Aku yakin Peeves tak akan membicarakan hal tabu " Severus mempertajam pandangan matanya pada Hermione.

" Peeves terlalu berlebihan, prof " sergah Hermione agak panik.

" mengapa kau bisa membopong tubuh Malfoy, Granger? " tanya Severus seakan mengabaikan ucapan Hermione tadi. Hermione mendesah berat dan menjelaskan yg sebenarnya terjadi.

" baiklah, hukumanmu kali ini adalah detensi denganku sejak pukul 8 hingga jam 9 malam. Lalu membersihkan ruang bawah tanah sejak pukul 9 hingga jam 10 malam " ucap Severus seraya menorehkan pena bulu pada selembar perkamen.

" umm, maaf prof. Ini bukan sepenuhnya salah Granger. Aku membuntutinya setelah kami patroli. Padahal Granger sudah mengatakan akan ke kamar mandi. Jadi, ya dia marah dan menyerangku. Ini salahku juga " bela Draco. Severus menatap Draco kilat.

*****

" kau ini bodoh, tolol, dungu atau kerasukan apa sih? Tumben sekali kau membelaku " desis Hermione saat mereka berjalan beriringan meninggalkan ruang kerja Severus.

" heh, kau ini sudah dibantu bukannya berterimakasih ! " gerutu Draco.

" tapi biasanya kau kan tak tau diri. Kau malah memutar balikkan fakta hingga prof. Snape menambah hukumannya padaku " jujur Hermione.

" pssttt ! Diamlah Mudblood ! Kau membuat seluruh siswa dikoridor menatap kita ! Kau mau jika kita masuk Daily Prophet besok hanya karena kejadian semalam dan hukuman malam ini? " gumam Draco.

" hhh, tentu tidak " jawab Hermione pasrah. " baiklah, terimakasih "

Draco tersenyum mendengar ucapan Hermione. Entah kenapa akhir - akhir ini ia jadi sering tersenyum ketika bersama Hermione. Sungguh, ini horor ! Mereka pun berpisah didepan pintu aula utama. Namun sebelum benar - benar berpisah, tanpa sengaja mata kedua murid itu bertemu. Saling pandang dalam waktu kurang dari 2 menit, dan kembali seperti keadaan semula. Bersikap seolah - olah musuh yg tak pernah bisa berbaikan.

" kau membuatku gila, Mudblood ! " batin Draco ketika mata mereka mulai mengalihkan pandangan. Namun senyuman indah masih terukir manis dibibir Draco. Senyuman karena Hermione, sang nona tau segala.

*****

" sekotor inikah ruang bawah tanah? Mana bisa dibersihkan dalam kurun waktu 1 jam? " gumam Draco setelah matanya menelusuri ruang yg terabaikan itu.

" jika kau tak berniat membantu, lebih baik kau diam ! " ujar Hermione dingin sembari menyapu lantai yg penuh debu. Severus menyita tongkat sihir mereka sejak jam 8 malam. Draco pun menghela nafasnya.

" kau ada masalah apa sih denganku? Tiap bertemu, pasti selalu emosional " gumam Draco yg mulai mengelap barang - barang diatas meja.

" bukankah kau sudah membuat masalah denganku sejak tahun pertama? "

" oh ayolah Granger, itu sudah 4 tahun yg lalu. Kenapa kau masih mengingatnya? " keluh Draco.

" heh Ferret yg tak kunjung pintar ! Kau sendiri yg membuatku makin sebal melihatmu. Jadi, jangan tanya alasanku masih mengingatnya ! " gertak Hermione.

" tunggu, memangnya apa saja salahku? Ku rasa, aku tak pernah bersikap konyol saat kau sedang serius " elak Draco yg malah menatap Hermione.

" ku fikir otakmu masih sedikit bekerja. Ternyata perkiraanku itu salah besar ! Cepat selesaikan tugasmu Ferret, aku bosan berdua denganmu disini ! " suruh Hermione dengan ekspresi datar.

" bukankah setelah kita membersihkan ruangan ini, kita harus berpatroli? Setelah itu kembali ke kamar ketua murid. Dan aku yakin 100%, kau tak mungkin lupa bahwa itu semua mengharuskan kita selalu bersama " ucap Draco dgn nada sedikit menggoda. Hermione melotot.

" hey aku hanya bercanda, Mudblood " runtuk Draco setelah melihat respon Hermione.

*****

" hey, kalian sedang apa disana? " tukas Hermione saat melihat Neville dan Cho keluar dari ruang asrama Slytherin. " aku tau pasti bahwa kalian berdua bukan anak Slytherin " ketusnya.

" Hermione, umm kami baru saja ... " Neville tergagap. Membuat Hermione menatap mereka penuh curiga.

" prof. Slughorn menyuruh mereka mengantarkan pr ramuan karena aku tak masuk kelas hari ini " jawab Zabini tbtb.

" tak bisakah hanya seorang? " imbuh Hermione ragu.

" Longbottom dan Cho Chang, kalian bisa kembali ke asrama masing - masing. Dan Blaise, jangan mendongakkan kepalamu keluar pintu asrama lagi " ujar Draco cuek. Hermione membulatkan matanya.

" apa yg kau lakukan? " kesal Hermione.

" membebaskan mereka dari segala interupsimu. Kau lelah Granger, wajar jika kau jadi mudah marah. Dan akulah yg bertugas mengatasi tingkahmu itu " jawab Draco saat tangannya berhasil menarik tubuh Hermione menjauhi ruang asrama Slytherin.

" kembalilah ke kamar, aku akan menyelesaikan tugas patroli malam ini " perintah Draco lembut saat dirinya melihat Hermione yg hendak berinterupsi lagi.

" kau ini kenapa? Belakangan ini sikapmu menjadi begitu aneh " ujar Hermione sekenanya.

" entahlah " jawab Draco tertunduk. " cepat ke kamar ! Aku tak ingin mendengar ocehan kereta apimu malam ini " hardik Draco. Hermione mendesah, namun mengindahkan perintah Draco. Tubuhnya memang sangat lelah.

*****

" ku lihat semalam kau berpatroli sendirian. Kemana ms. Granger? " tanya Pomona Sprout yg sukses membuyarkan lamunan Draco.

" umm, dia kelelahan setelah membersihkan ruang bawah tanah " jujur Draco. " detensi prof. Snape "

" oh aku mengerti. Segera antar ms. Granger untuk menemui madam Pomfrey, jika sampai sore nanti keadaannya belum juga membaik "

" baik prof " jawab Draco singkat.


Dilangkahkan kakinya menaiki anak tangga menuju lantai 5. Pagi ini Hermione kembali ke kamar setelah membangunkan siswa dan sarapan sebentar. Tubuhnya terlihat masih lemah. Membuat jantung Draco naik turun saking khawatirnya.

" bagaimana keadaanmu? " tanya Draco dgn nafas terengah - engah setelah membuka pintu kamar ketua murid.

" untuk apa bertanya? Mau menghinaku yg jadi lemah akhir - akhir ini? " terka Hermione dgn tatapan nanar.

" berhentilah berfikir yg tidak - tidak terntangku, Mudblood ! Kau kan harus ikut ujian Transfigurasi siang ini dan kemudian masuk kelas Astronomi "

" hey darimana kau tau jadwalku hari ini? Sungguh, aku sama sekali tak satu kelas denganmu seharian ini. Dan kenapa kau menjadi sangat perhatian padaku, Ferret? " pertanyaan Hermione itu membuat lidah Draco seakan kelu.

" urgh, diamlah Mudblood ! Aku hanya bosan disuruh menengokmu tiap 3 jam, jika kau tak keluar kamar " dusta Draco.

" Malfoy bodoh, baru 1 jam yg lalu aku kembali dari ruang makan. Dan ucapanmu tadi, sungguh tak bisa dipercaya " Hermione menatap pipi Draco yg memerah karena malu.

" hey, memang apa salahnya jika aku, ummm, mengkhawatirkanmu? " ujar Draco gugup. Hermione mendelik.

" itu adalah hal terkonyol yg pernah kau katakan, Malfoy ! "

" urgh, tak bisakah kau sedikit menghargaiku, Granger? Kau ini menyebalkan sekali " runtuk Draco.

" baiklah, mau dihargai berapa? 48 galleon? Atau dgn Chocolatte Frog Card? Atau permen Honeyduks? " jawab Hermione dari balik selimut. Mata Draco memerah saking kesalnya.

KNOCK KNOCK KNOCK ! Belum sempat Draco membalas ucapan Hermione, tbtb saja pintu diketuk. Dgn kekagetan yg luar biasa, Hermione dan Draco menatap ke arah pintu dan kemudian saling pandang.

" umm, ada apa? " tanya Draco setelah tangannya membuka pintu.

" aku ingin bertemu Hermione " jelas Ginny. " apa yg terjadi padamu? " Ginny langsung menghampiri Hermione ditempat tidur tanpa memperdulikan Draco.

" aku tak apa, Ginny. Tumben kau kemari, ada masalah? "

" ada yg ingin ku tanyakan. Hanya saja ... " Ginny menggantungkan ucapannya dan menatap Draco diambang pintu.

" apa? " tanya Draco polos.

" keluarlah, Ferret ! " suruh Hermione. Draco tercekat, kemudian menghela nafasnya. " dan jangan menguping ! " imbuh Hermione.

" aku akan kembali 2 jam lagi " desis Draco setelah menutup pintu.

*****

" apa yg sebenarnya terjadi? Belakangan ini kau dan Draco terlihat aneh " tanya Ginny.

" bukan aku yg aneh, tapi si Ferret bodoh itu " ucap Hermione tertahan. Ia pun menceritakan keseluruhan perihal yg ia dan Draco alami.

" demi Godric, ku rasa Slytherin itu menyukaimu, Mione " ucap Ginny yg berhasil membuat Hermione tersedak.

" tak mungkin Ferret Malfoy itu menyukaiku, Ginny " elak Hermione. Sejujurnya Hermione tak sepenuhnya menyangkal. Ia juga merasakan hal yg sama dgn Ginny. Hanya saja, ia tak mau terlalu memikirkannya.

" kau tak pandai berbohong, Mione " gumam Ginny setelah melihat raut wajah sahabatnya. " katakan padaku, apa kau juga menyukai Slytherin itu? "

Hermione mematung. Ia tak tau harus menjawab apa. Ia juga merasakan hal yg aneh tiap berada didekat Draco. Ia panik ketika Draco pingsan. Ia marah saat melihat Pansy dan Astoria menghampiri Draco. Ia juga senang saat Draco membela dan mengkhawatirkannya.

" entahlah Ginny, kadang aku merasakan ada sesuatu yg ganjil. Ah, kau pasti mengerti " desah Hermione. Senyuman Ginny pun terlukis.

" tak ada salahnya jika kalian berdua saling menyukai. Hubungan Draco dan Astoria sudah berakhir sejak tahun ke 4. Draco single, dan kau single. Jangan terlalu menutup hatimu, Mione "

" tapi itu semua tak mungkin, Ginny "

" ah sudahlah ! Susah berbicara dgn perempuan sepertimu. Lebih baik kau pulihkan kesehatanmu. Kelas Transfigurasi dimulai 3 jam lagi. Jangan selalu memikirkan pangeran Ferretmu itu, Mione " ledek Ginny yg menjulurkan lidahnya seraya berlalu.

Setelah Ginny pergi, Hermione tampak menimang - nimang keseluruhan ucapan Ginny dan kata hatinya. Sungguh, ini horor jika benar bahwa ia menyukai anak pelahap maut itu.

" apa benar jika aku menyukai si ... "

" apa yg terjadi? " tanya Draco tbtb dgn nafas memburu.

" hey Malfoy bodoh, untuk apa kau kesini? Ku rasa belum sampai 1 jam kau keluar dari kamar ini ! " jutek Hermione. Sungguh, sikap Draco bisa membuat Hermione jantungan mendadak saking kagetnya.

" itu, aku hanya ... Ah, sudahlah ! " Draco tak bisa menjelaskan lebih rinci. " umm, tadi sayup - sayup ku dengar bahwa kau menyukai seseorang. Siapa? " tanya Draco penasaran antara senang dan takut. Takut jikalau seseorang itu bukan dirinya.

" hah? Umm, itu, aku, aku menyukai ... Polyjus. Ah, iya polyjus ! " jawab Hermione gelagapan. Draco tersenyum licik.

" aku rasa kau tak sebodoh itu, Granger. Sejak kapan kau memanggil ramuan itu dgn sebutan -si polyjus- heh? " Draco menatap dalam mata Hermione.

" jangan menatapku begitu, Ferret ! " Hermione mencoba mengalihkan pandangannya. " demi Merlin, jangan bilang jika kau mengharapkanku menyukaimu? " kini Hermione berhasil membuat Draco terbatuk - batuk.

" aku? " tanya Draco bodoh seraya menunjuk batang hidungnya. " kenapa kau bisa berpikir seperti itu, Granger? "

" kentara sekali dari sikap konyolmu akhir - akhir ini " jawab Hermione dingin. Draco membulatkan matanya.

" apa aku harus jujur tentang keanehan yg seringkali ku alami? Ah, kenapa semua menjadi begitu rumit? " batin Draco ragu. Ia tak ingin menatap Hermione. Takut - takut jika putri Gryffindor itu menyadari kegalauan hatinya.

*****

" dari mana saja, Drake? Kau menghilang sejak sarapan " tanya Goyle saat mereka berada diruang rekreasi Slytherin.

" ku dengar kondisi ketua murid perempuan itu sedang tak baik. Demi Salazar, jangan bilang jika kau ... " Zabini kembali melakukan kebiasaannya, menatap Draco penuh curiga.

" Draco, kau tak menemani si tonggos itu kan? " tanya Astoria.

" jadi kau menemani rambut belukar itu? " kaget Goyle dalam keadaan masih mengunyah makanan. Mantra Silenco pun diberikan agar si gendut itu diam.

" kenapa kau selalu datang tbtb? Seperti Myrtle saja ! " kesal Draco pada Astoria.

*****

" bagaimana keadaanmu? Kau membuatku panik " tanya Ron perhatian ketika dirinya, Ginny, Harry dan Hermione berada dikelas Astronomi.

" aku baik - baik saja. Hanya sedikit lelah " jawab Hermione dgn senyum manisnya.

" Snape memang keterlaluan " ucap Ginny garang.

" Hermione, ada sesuatu untukmu " Harry angkat bicara. Harmione menerima perkamen yg diberikan Harry dgn tatapan bingung.

" Zabini bilang, itu dari Malfoy. Kami bertemu ditoilet. Dan umm, kau harus membacanya sendirian " ujar Harry gugup setelah melihat tatapan ingin tau dari Weasley bersaudara. " sungguh, aku belum membacanya "

" pelit sekali dia, hingga tak mengizinkan kita ikut membaca " runtuk Ron pelan.

*****

Dear, Granger
Temui aku didepan kamar rahasia pukul 1 siang. Ada yg ingin ku sampaikan. Jangan terlambat !

P.s : datanglah SENDIRIAN ! Kalau perlu, kelabuhi ketiga temanmu itu !

- D.L.M

*****

" ada apa kau menyuruhku kemari, Ferret? Kau membuat seluruh temanku curiga " geram Hermione. Draco cekikikan melihat wajah Hermione yg ditekuk berlipat ganda.

" diam atau aku akan pergi ! " ancam Hermione. Draco pun menghentikan tawa kecilnya.

" baiklah, maafkan aku. Ada yg ingin ku sampaikan, Granger " Draco tertunduk ragu.

" kau sudah mengatakannya lewat perkamen, Malfoy " jutek Hermione. Draco mendesah.

" umm, bagaimana jika seorang Pureblood menyukai Mudblood? Ah maksudku, bagaimana jika seorang musuh menyukai musuhnya? Ah, bukan. Maksudku, bagaimana jika ... " keringat dingin mengalir dipelipis Draco.

" kau menyukaiku? Itu maksudmu? " tanya Hermione sekenanya. Draco terkesiap dan mengangguk pelan. Jantung Hermione berhenti berdetak untuk beberapa saat.

" jangan semakin bodoh, Ferret ! Itu mustahil. Bukankah setahun lalu kau berujar bahwa kau takkan pernah menyukai si tonggos, gigi berang - berang, rambut belukar, nona tau segala dan Mudblood sepertiku? " Draco terhenyak mendengar penuturan Hermione.

" itu, ah ayolah Granger. Jangan membuat ini semakin sulit ! Maafkan aku pernah berkata demikian. Sungguh, perasaanku sekarang tak pernah ku duga. Dan, ya harus kau tau. Kau sering membuatku salah tingkah akhir - akhir ini. Tunggu ! Jangan menyela ucapanku ! " perintah Draco saat melihat Hermione yg hendak berucap.

" hatiku deg - degan saat ada didekatmu. Kau tau? Aku layaknya orang tolol saat tersenyum melihatmu tertawa bersama Weasley dan Potter dilorong utama. Aku tau ini konyol. Orang yg dulu selalu mencaci, kini berbalik menjadi suka. Tapi, mengertilah perasaanku " Draco memelankan suaranya. Sungguh, Harmione hampir tak bisa menahan tawanya saat melihat ekspresi tegang Draco.

" baiklah " ujar Hermione lembut. " dan kau beruntung Ferret, karena aku juga merasakan kekonyolan yg sama sepertimu "

*****

" dengar semua ! " Draco berujar lantang saat sebagian besar siswa berkumpul di aula Hogwarts. " kalian tau? Hari ini adalah hari yg paling bahagia bagiku, karena aku dan Hermione baru saja meresmikan hubungan kami ! " ucap Draco senang.

" APA? " pekik seluruh fans Draco. Hermione mengutuk dirinya pelan telah menerima pernyataan cinta lelaki terbodoh itu.

" Hermione, bagaimana mungkin? " tanya Ron dan Harry bersamaan.

" apa yg kau bubuhkan pada minuman Draco, tonggos? Kau pasti menaruh ramuan cinta ! " hardik Astoria.

" tak ada Amortentia atau apapun. Bagi siapa saja yg tak setuju, bisa berhadapan langsung denganku ! " tawar Draco seraya memeluk pinggang Hermione. Gadis itu hanya bisa tersenyum canggung.

" kau tak perlu takut, aku akan menjagamu. Takkan ku biarkan seorang pun menyakitimu. Tak peduli apapun omongan mereka, yg jelas aku mencintaimu " bisik Draco penuh keyakinan.

Entah mengapa, hal itu membuat perasaan Hermione jadi tenang. Seluruh siswa Hogwarts hanya bisa ternganga atas sikap ketua murid mereka, hingga mereka tersadar bahwa jam makan siang telah tiba.

END --

By : Lidya Nuraini

No comments: