Saturday, October 25, 2014

Rekomendasi Novel Terjemahan

Untuk beberapa alasan tertentu akhirnya ide ini dapat terealisasikan melalui blog ini. Sebelum mulai dengan beberapa rekomendasi novel-novel ini, gue ada sedikit info bahwa semua isi postingan ini khususnya kalimat-kalimat maupun gambaran umum tentang novel-novel tersebut adalah murni dari hasil ketikan sekaligus pemikiran gue sendiri. Oke jadi berikut adalah beberapa rekomendasi gue untuk para pecinta novel khususnya novel terjemahan bergenre young-adult.

1. Looking For Alaska


Novel karya penulis terkenal John Green ini menceritakan mengenai kehidupan Miles Halter seorang penyuka kata-kata terakhir setiap tokoh terkenal yang ingin mencari "kemungkinan besar" dalam hidupnya dengan cara meninggalkan kehidupan lamanya dan masuk ke dalam sekolah berasrama bernama Culver Creek. Disana ia mendapat teman-teman baru yang membawanya kedalam petualangan-petualangan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Pudge mulai mengenal hidup dan mengesampingkan hal-hal yang tak seharusnya ia lakukan bersama dengan Alaska, Takumi, Lara dan tentunya Kolonel. Puncaknya ketika sosok Alaska ternyata berhasil menarik Pudge memasuki dunianya dan melontarkannya ke dalam "Kemungkinan Besar" serta mencuri hatinya,  namun Alaska justru bertindak nekat dan dalam hitungan detik segalanya tak akan pernah sama lagi. 

2. The Maze Runner


James Dashner adalah salah satu penulis novel bergenre young-adult yang juga patut diacungkan jempol, karena melalui novel The Maze Runner ini rasanya tak ada hal-hal mengecewakan yang dapat dicari dari novel ini sendiri. 

The Maze Runner akan membawa pembacanya kedalam sudut pandang seorang anak berusia sekitar 16 tahun bernama Thomas yang terjebak di dalam sebuah tempat bernama Glade dengan anak-anak laki-laki lain yang menyebut diri mereka Glader. Di tempat inilah nantinya Thomas akan menjalani kehidupannya kedepan dengan mengandalkan ingatannya yang tersisa. Glade sendiri adalah sebuah tempat berbentuk persegi yang dikelilingi oleh dinding-dinding batu guna melindungi para glader dari serangan griever saat malam hari yang berada di dalam labirin/maze. Ketika keinginan Thomas semakin kuat untuk menjadi seorang pelari labirin untuk memecahkan jalan keluar dari tempat tersebut, disaat itulah semuanya berubah. 

Kehadiran Teresa, hilangnya matahari, tak adanya suplai makanan maupun kebutuhan dari para kreator hingga dinding-dinding batu yang tak lagi menutup saat malam hari membuat semuanya semakin memburuk. Puncaknya dimulai saat Thomas disengat oleh seekor griever demi mendapatkan separuh ingatannya dan petunjuk mengenai labirin tersebut yang kemudian membawa dirinya dan sebagian glader memutuskan untuk mengakhiri semuanya dengan pergi kedalam labirin dan menuju tempat yang menjadi mimpi buruk bagi para glader terutama Thomas. 

3. Paper Towns 



Lagi-lagi John Green berhasil menempatkan novel karyanya yang lain selain "The Fault In Our Stars" kedalam novel yang menjadi New York Times Bestseller. 

Margo Roth Spiegelman mengajak Quentin Jacobsen pergi tengah malam berpakaian seperti ninja dan memili daftar panjang rencana pembalasan, meskipun Quentin menyukai gadis itu sejak mereka saling mengenal satu sama lain namun tentunya hal tersebut membuatnya cukup kaget terlebih sudah 9 tahun lamanya mereka tak pernah berbicara satu sama lain. Namun, desakan Margo berhasil membuat Quentin turut serta dalam rencana pembalasan Margo. Margo memang selalu suka menyusun rencana rumit dan sampai sekarang selalu beraksi sendirian. Sedangkan Q, Q senang pada akhirnya bisa berdekatan dengan Margo setelah selama ini hanya bisa mencintainya dari jauh. Namun ketika satu malam terlewati, pagi harinya Margo kembali menghilang. 

Berhari-hari tanpa adanya kabar membuat Q memutuskan untuk bertindak dan mencari keberadaan Margo yang hilang bagaikan ditelan bumi bersama dengan 2 sahabatnya Ben dan Radar. Sedikit demi sedikit teka-teki tersebut mulai terkuak hingga puncaknya Q nekat untuk tak datang di acara wisuda kelulusannya dan berkendara dengan Ben, Radar, dan Lacey menuju Kota Kertas yang diduga menjadi tempat dimana Margo berada. Namun semakin dekat jarak antara Q dengan Margo ia semakin sadar bahwa ia tak mengenal gadis tersebut. 

4. A Walk To Remember 


Nicholas Sparks memang terkenal dengan berbagai karya-karya novelnya seperti The Lucky One, The Notebook, Dear John, Best of Me, dan lain-lain namun salah satu novel-nya yang menurut saya layak untuk disetarakan dengan ketiga novel rekomendasi diatas adalah A Walk To Remember. Novel ini sebagian besar berlatar tempat di Beaufort. yang mengisahkan mengenai hubungan percintaan dua anak muda yang masih duduk di bangku SMA yaitu Jamie Sullivan dan Landon Carter. Jika saja cinta bisa memilih tentunya Landon tidak akan memilih jatuh cinta kepada Jamie, seorang gadis yang selalu membawa Al Kitab ke sekolah, menyelamatkan binatang yang terluka, dan menjadi relawan di panti asuhan. Gadis yang suci dan memiliki hati yang baik bak malaikat. Namun justru dengan kehadiran Jamie di dalam hidup Landon hal tersebut ternyata membawa perubahan besar dan membuat Landon mulai menjalani hidupnya sebaik mungkin, bahkan membuat hubungan diantara dirinya dengan ayahnya membaik. Ketika semuanya terasa begitu sempurna ternyata ada rahasia yang terselip di dalam sosok Jamie yang membuat Landon seketika hancur. Dan sesudah itu segalanya tak akan pernah sama. 

5. Eleanor and Park 


Novel berjudul Eleanor and Park ini sendiri memang banyak menjadi perbincangan terutama para pengunjung goodreads yang banyak memberikan review bagus setelah membaca novel ini. Kisah di dalam novel ini sendiri bermula ketika pertemuan Eleanor dan Park di dalam bus sekolah. Eleanor tidak terlalu tinggi, dan berambut merah, sedangkan Park adalah seorang siswa yang memiliki campuran Asia (korea) dari darah ibunya. Hubungan diantara keduanya terjalin cepat, namun justru semakin lama hubungan percintaan diantara keduanya semakin rumit. Inti yang saya ambil dari dalam novel ini adalah bahwa di dalam hidup tidak ada yang benar benar bahagia selamanya. 

Berikut adalah salah satu kutipan favorit saya dari novel Eleanor & Park

” There’s no such thing as handsome princes, there’s no such thing as happily ever after.”

'I don’t like you,’ he said. ‘I need you.’

1 comment:

Unknown said...

Nice post. Blognya ada musiknya, that;s cute.