RottenTomatoes: 87% | IMDb: 7.5/10
Rated: TV-PG | Genre: Political Drama, Action, Mystery, Thriller
Available on: Netflix
SINOPSIS
Teror terjadi di Capitol saat Presiden Amerika Serikat dan seluruh kongres berkumpul untuk menyampaikan pidato kenegaraan. Akibat ledakan besar itu seluruh orang yang hadir tewas dan membuat Tom Kikrman, seorang Menteri Perumahan Rakyat tiba-tiba harus menjadi seorang Presiden baru sesuai dengan protokol negara. Tugas ini tidak pernah terduga baik oleh Tom maupun keluarganya, mengingat sebelumnya ia hanyalah "pejabat buangan". Tom yang saat itu berada di tempat lain segera diamankan oleh pasukan keamanan presiden untuk segera dibawa menuju ke White House. Lantas bagaimanakah Tom Kikrman menghadapi perannya sebagai orang nomor satu di Amerika? Dan bagaimana pula reaksi Amerika terhadap pemerintahan Tom? Mampukan seorang Tom Kikrman mengembalikan pemerintahan seperti semula sekaligus menangkap dalang di balik teror yang terjadi?
REVIEW
Lagi-lagi saya tenggelam dalam karya lama. Namun kali ini bukan sebuah film melainkan series asal Amerika Serikat yang tayang di ABC tahun 2016. Dibintangi oleh jajaran pemain yang tidak terlalu familiar membuat saya agak underestimate di awal. Sama sekali tidak ada ekspektasi besar dan bayangan bahwa mampu menyelesaikan series ini hanya dalam waktu 2 hari saja.
Ini rekor yang cukup mengejutkan bagi saya pribadi. Terlebih series ini terdiri dari 21 episode yang masing-masing episode-nya berdurasi sekitar 1 jam. Biasanya saya membutuhkan waktu kurang lebih seminggu untuk membabat habis satu series. Bahkan Anne With An E season 1 yang notabene adalah series favorit saya tidak mampu saya selesaikan dalam waktu 2 hari. Entah kenapa ada magnet tersendiri yang membuat Designated Survivor berhasil menghipnotis saya untuk berlama-lama di depan layar.
Salah satu poin yang saya suka, alur dalam series ini cukup rapi dan bergerak maju. Masih ada beberapa flashback yang ditampilkan tapi tidak terlalu banyak, sehingga penonton tidak dibuat bingung. Porsinya pas untuk menjelaskan beberapa alasan mengapa sang tokoh utama bisa berada dalam situasi rumit atau mengenai latar belakang beberapa konflik yang terjadi.
Konflik di dalam series ini tidak hanya berkutat pada permainan politik dan konspirasi saja. Namun, juga masih ada isu keluarga dan sedikit bumbu asmara dari beberapa tokoh. Ada pula beberapa isu global seperti kemanusiaan dan imigrasi yang disinggung. Konfliknya cukup beragam namun masih memiliki benang merah satu sama lain. Yang saya suka, mungkin karena Designated Survivor memiliki cukup banyak episode, konflik ini tidak ditampilkan dengan terburu-buru. Penonton dapat menikmatinya dengan bertahap. Membuat ketegangan lebih terasa. Penyelesaiannya pun cukup memuaskan, meski tidak semua konflik terselesaikan dalam season 1.
Setiap tokoh dalam Designated Survivor memiliki peran yang tak kalah penting dalam membangun cerita. Contohnya Alex Kirkman sebagai The first lady. Ia sering membantu suaminya saat menghadapi permasalahan negara. Baik support moral maupun ide, keduanya sangat membantu Tom terutama saat ia perlu mengambil keputusan. Selain itu, ada juga sosok Aaron Shore, Emily Rodes dan Seth Wright yang cerdas dan ahli dalam memberi masukan di bidangnya masing-masing. Di lapangan pun ada Agent Wells yang penuh rasa ingin tahu dan bertekad kuat dalam menyelidiki dalang di balik terror. Para aktor dibalik tokoh-tokoh ini sangat mampu menghidupkan masing-masing karakternya dengan baik.
Berbicara tentang para aktor, bagi saya pemilihan Kiefer Shuterland sebagai Tom Kirman dapat dikatakan sebuah pilihan yang tepat. Ia berhasil mengeksekusi perannya dengan baik. Selama menonton series ini, Kiefer tidak hanya memainkan emosi penonton tapi juga menumbuhkan rasa simpati terutama saat karakternya mengalami kesulitan dalam cerita. Ia tampil dengan natural meski banyak detail yang harus ditunjukkan. Contohnya saat adegan dimana ia muntah seusai dilantik menjadi Presiden di White House lantaran beban yang besar. Ia secara tidak sengaja mendengar Seth meremehkan dirinya yang kemudian membuat karakternya kehilangan kepercayaan diri. Kiefer disini berakting dengan brilian. Ekspresinya tenang, menyembunyikan kepercayaan dirinya yang runtuh namun juga tetap tajam saat menegur Seth.
Tapi saya akui, meski Kiefer memiliki porsi yang besar dalam series ini, ada aktor lain yang juga mencuri perhatian. Ya, siapa lagi kalau bukan Kal Penn, pemeran Seth Wright yang bekerja sebagai juru bicara presiden. Saya suka setiap kali ia tampil dengan percaya diri di hadapan pers. Gaya pembawaannya yang santai dan lugas memberi kesan cerdas yang berbeda. Ia juga terkadang mengundang tawa dari tingkah polosnya yang seringkali ingin terdengar lucu di hadapan orang lain. Entah ini memang arahan dari sang sutradara atau memang Kal sendiri yang menentukan bagaimana ia mempresent dirinya, yang jelas saya menikmati adegan-adegannya. Jika dibandingkan dengan dua karakter lain yang juga ada di sekitar Presiden dalam season ini, saya rasa karakter Kal ini adalah yang cukup banyak memiliki pengembangan. Which is good of course.
Adegan-adegan aksi yang ditampilkan lumayan oke. Meski mendekati episode-episode akhir ada beberapa kejanggalan yang ditemukan (jika memperhatikan detail), tapi saya pikir ini masih bisa di toleransi oleh sebagian orang. Salah satu yang membantu adegan aksi di series ini adalah scoring yang apik. Bisa dibilang musik yang ada di series ini hampir selalu tepat sasaran. Hal ini mampu memainkan emosi penonton khususnya dalam momen yang intens dan menegangkan.
KESIMPULAN
Designated Survivor Season 1 secara garis besar adalah tontonan serius yang tidak membosankan. Tidak hanya menyentil isu politik tapi juga isu-isu kemanusiaan dan keluarga. Tentu ada sedikit kekurangan, tetapi garis besar cerita yang oke berhasil menutup kekurangan tersebut dan menghanyutkan penonton ke dalamnya. Overall, series ini dapat dinikmati sebagai pilihan jika ingin menonton sesuatu yang serius tanpa ingin dibuat terlalu pusing. Cukup nikmati kemana alur ceritanya berjalan. Oh ya, tapi jangan lupa siapkan waktu luang yang cukup karena series ini punya 21 episode yang menunggu untuk ditonton.
No comments:
Post a Comment